Rabu, 22 Februari 2012

Lebaranan di Bangka yuuukkk.... - Part I

Perjalanan kali ini lebih termasuk perjalanan yang hanya mengikuti kata hati “lebaran gak bisa kemana2 boring banget neh, mo ngapain aja ya??” Ternyata teman sekantor ada yang mau pergi ke Bangka, sama keluarganya. Ingin ikut tapi kalau sama keluarganya gimana ya..? Setelah memberanikan diri bertanya ternyata dia mau pergi sama temannya juga, naik motor lagi. “Wah kesempatan nih, boleh ikutan gak ya, secara aku belum pernah ke Bangka walaupun ada darah Bangka mengalir dari nyokap”
“Vi, klo Vivi ke Bangka naik motor boleh ikutan gak? Sebab lebaran ini gak ada rencana nih”
“Ow, boleh cece.. Ikut aja, kita pergi rame-rame, rencananya nginep di rumah teman omku”
“Bener nih boleh? Gak ganggukan?” harap-harap cemas..
“Boleh kok, cece sama siapa?”
“Paling sama Shierly, kapan mau berangkat?”
“Hari minggu sore jam 5 ce, kumpul di rumahku ya, nanti kita pergi bareng ke pelabuhannya”
“Sip, ok deh Vi.”
Hore…. Akhirnya libur seminggu bisa buat jalan-jalan juga, gak cuma tiduran dan nonton dvd Korea doang.. hehehe… Akhirnya disepakati bahwa kami akan pergi naik motor selama 5 hari. Karena dana terbatas maka kami akan menyeberang menggunakan kapal feri dan bukannya jetfoil.
Waktunya siap-siap, backpack diisi dengan pakaian, alat mandi, dan… mainan pantai Shierly. Waktu diberitahu bahwa liburan kali ini mau diajak jalan-jalan ke Bangka yang banyak pantainya, Shierly senang sekali dan langsung menyiapkan mainan pantainya, karena tidak muat dimasukkan ke backpack akhirnya tas sekolahnya ikutan di bawa, jadilah bawaan kami satu backpack dan satu tas sekolah.
Oh iya, di Bangka aku punya keponakan (walaupun umurnya sama, tapi jenjangnya tetap aku yang jadi tantenya, tua deh…) Setelah telepon-teleponan ternyata dia tinggal di Sungai Liat, wah kebetulan banget, sebab menurut Pak Tarmizi - yang asli Bangka tapi sudah menetap di Palembang - pemandangan pantai paling indah banyak terdapat di sana. Dan kamipun diundang untuk menginap di rumah ponakanku! Hore….
Hari Sabtu, motor diservis, persiapan supaya tidak ada halangan di jalan, bensin diisi penuh. Minggu sore kami berdua berangkat ke rumah Vivi. Ternyata, selain kami bertiga ada 3 orang lagi temannya dan seorang sepupu perempuannya yang juga ikut. Jadilah kami pergi menggunakan 3 motor, dengan sepupu Vivi ikut membonceng di motorku.
Aku tinggal di Palembang, jadi untuk menuju ke Propinsi Bangka Belitung hanya perlu menyeberang menggunakan kapal feri atau jetfoil. Kalau kita pergi dengan menggunakan mobil maka kita harus menyeberang pakai kapal feri, lama penyeberangan antara 8-10 jam tergantung cuaca dan keadaan laut. Jam keberangkatan kapal feri yang kami incar adalah pukul 19.00 supaya kami bisa tidur di kapal dan paginya bisa langsung jalan-jalan.

Menyeberang menggunakan kapal feri lebih murah dibandingkah dengan jetfoil. Ya iyalah, waktu tempuhnya pun berbeda. Kalau menggunakan jetfoil, dalam waktu 3-4 jam kita sudah tiba di Bangka. Keterbatasannya adalah jetfoil hanya untuk penumpang dan kendaraan motor saja, tidak bisa untuk mobil sebab jetfoil kecil, mobilnya mau ditaruh dimana @.@??
Untuk keberangkatan kami ini, kalau memakai jetfoil maka perorang dewasa dikenakan tarif Rp.350.000,- berhubung sedang peak season (suasana idul fitri) jadi tarifpun meningkat, tidak tahu apakah itu sudah termasuk motor atau belum. Lumayan mahalkan. Tapi kalau menggunakan kapal feri maka perhitungannya adalah :
Kendaraan bermotor golongan II (motor) Rp.80.000,-
Orang Dewasa Rp.46.000,-
Anak-anak Rp.30.000,-
Jadi tiket penyeberangan  ke Bangka dengan motor bersama anakku Rp.156.000,- sekali jalan.Kalau menggunakan mobil? Informasinya sih kurang jelas tapi kemarin ada orang yang menyeberang menggunakan mobil dengan isi 3 dewasa dan 3 anak dikenakan biaya Rp.855.000,-

Hari minggu sore jam 3, aku dan Shierly berangkat dari rumah menuju ke rumah Vivi, sesampai disana kami berkenalan dengan teman-teman Vivi yang akan bersama dalam perjalanan kali ini yaitu Yanto, Ana dan Weikuang. Sepupu Vivi, Weny, akan menemui kami di pelabuhan. Sambil menunggu keberangkatan, kami semua disuguhi ketupat dan hidangan lezat yang biasa ada dalam suasana lebaran, wah belum pergi sudah bisa menikmati makanan lebaran, selain sebagai pengganti makan malam juga supaya tidak ngiler kalau nanti pas lebaran di Bangka tidak kebagian ketupat dan teman-temannya.

Jam lima sore kami berangkat dari rumah Vivi menuju pelabuhan kapal feri yang terdapat di Tanggo Buntung. Kalau naik kapal jetfoil naiknya dari Boom Baru. Setibanya di pelabuhan, untuk masuk kami harus membayar Rp.1.000,- perkendaraan. Terlihat sebuah kapal feri baru bersandar dan orang-orang serta kendaraan yang dibawanya bergegas turun. Kami langsung menuju loket penjualan tiket (tidak ada calo yang terlihat disini). Setelah membayar kami langsung dipersilahkan untuk naik ke atas kapal.

Di kapal, motor kami diparkirkan oleh petugas yang ada di kapal dan kami harus membayar ongkos parkir sebesar Rp.10.000,-/motor. Katanya kalau nanti kami sudah sampai dan kami telat turun maka motor kami akan diturunkan oleh mereka dan dijaga sampai kami datang, jadi itulah manfaat ongkos parkir itu.

Sepupu Vivi datang bersamaan dengan kedatangan kami, dia datang bersama dengan ayahnya yang juga akan ke Bangka, rencananya kami mau menginap di rumah teman ayahnya Weny ini. Tapi karena daerah yang akan dituju ayahnya adalah Jebus sedangkan kami mau ke Sungai Liat maka kami nanti akan memisahkan diri di Bangka. Sebenarnya yang membantu perjalanan ke Bangka dengan motor  ini adalah ayah Weny (Thank’s Itiu J). Kami diberitahu hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama perjalanan kami ke Bangka.

Selesai dengan urusan motor kami sudah narsis aja pengen foto-foto, tapi kata Itiu, “Nanti dulu foto-fotonya, cari tempat tidur kalian dulu sebelum kehabisan”
Wah bener juga, saat kami memasuki ruangan yang disediakan (VIP AC lantai 2) tempat yang strategis sudah ditempati orang lain, jadilah kami menempati tempat yang masih tersisa. Untung penumpang yang berangkat sore ini tidak terlalu banyak jadi masih bisa mendapat satu barisan tempat untuk kami serombongan.

Sebenarnya baru kali ini kami menaiki kapal feri kecil, biasanya kami naik kapal roro yang biasa menyeberang dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Bakauheni, jadi aku agak kaget juga saat melihat tempat yang disediakan. Tempat seperti ini terdapat dalam satu ruangan dengan kanan dan kiri sama. Foto diambil oleh Shierly dari seberang tempat yang sama seperti itu juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar